Sabtu, 19 Januari 2013
Antara takdir, cinta , dan persahabatan
Awal pertemuan kita di kelas itu memang merupakan takdir Allah. Dari bermilyar-milyar orang , kita berdua dipertemukan disana. Awalnya , aku benci denganmu , aku mengira kau adalah orang yang sombong sekali. Sampai suatu saat aku merasa tertantang oleh kesombonganmu . Aku pun jatuh hati padamu. Semakin hari semakin dekat hubungan kita, sampai akhirnya kau memutuskan untuk jadi sahabatku. Aku gak tau , aku sedih atau gembira. Senang rasanya aku bisa lebih dekat denganmu, tapi sedih rasanya hubungan kita hanya sebatas sahabat. Entah apa yang harus kulakukan , entah apa yang kurasakan saat itu. Semakin lama bersahabat denganmu , semakin sering bersamamu, semakin sering aku curhat denganmu, semakin nyaman dengamu , semakin bertambah rasa ini ke kamu. Aku memang munafik . Aku selalu mengatakan kalau aku gak mungkin suka sama sahabatku sendiri. Tapi untuk yg pertama kalinya , kata-kataku salah. Aku suka, sayang, mungkin cinta sama kamu karna kamu berhasil membuat hari-hariku menjadi lebih indah dan penuh warna. Sampai akhirnya , semenjak perempuan itu dataaang... kamu hilang, kamu jauh , jauh sekali dari kehidupanku. Padahal hampir setiap hari kita bertemu, tapi aku merasa sangatt jauuuh sekali dengamu . Harapanku , aku hanya ingin kamu kembali, kembali kekehidupanku, kembali mengisi hari-hariku , dan kembali memberikan kasih sayangmu padaku . Aku sayang kamuu...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar